Oleh: Silvi Insani Zein
Terbelenggu dalam malam
menjerit kencang tangan menggenggam
sebuah kasih-sayang yang menghilang
Ayah,
tidakkah engkau mengerti
akan hati ini yang ikut tersakiti
tidakkah engkau mengerti
anakmu menangis tiada henti
Ibu,
Engkau kenapa pergi
engkau begitu tega meninggalkanku sendiri
engkau kenapa pergi
pergi menghilang tanpa kembali
Ayah, Ibu,
Sanggupkah diri ini terus berdiri
tanpa ayah dan ibu disisi
sanggupkah diri ini membuat pelangi
untuk membuat hidupku penuh warna
Aku anakmu
Tak sekuat dan setegar ayah
Aku anakmu
Tak sesabar dan selembut belaian ibu
Taukah engkau
Aku berjalan tanpa lelah untuk bisa mencari sesuap nasi
untuk bisa hidup di dunia yang keras ini
agar kubisa menggapai mimpi
Dicaci dan dimaki
aku tidak peduli
yang kutahu saat ini
hanya kebahagiaan yang selalu dinanti
Aku selalu berharap
kebahagiaan akan segera kudapat
walau hanya sekejap
Ayah, Ibu,
semoga kalian mendengarnya...
0 komentar: