AYAH, AKU
MERINDUMU
Pada selaksa
airmata berlinang
Hening, sepi,
sunyi masih terkekang
Temani aku dalam
temaram malam
Sinar sabit
terlukis sedikit muram
Sedih kian
membeku
Merasuk rasa
yang pilu
Lidah terasa
kelu
Saat rindu untukmu
melulu
Gemintang adalah
saksi
Gemawan bersaksi
jua
Saat rindu
untukmu terbawa
Oleh angin malam
menuju surga
Aku adalah
diantara yang merindu
Gelak-tawa yang
engkau buat sebagai candu
Walau kini tiada
tempat aku mengadu
Kembali doa dan
Tuhan memadu syahdu
Karena doa
adalah cinta
Karena doa
adalah rindu
Biar aku
merangkai doa dalam kata
Agar kelak suatu
nanti di surga
Kita kembali
merindu-rindu
AYAH
Duhai imam dalam
istanaku
Terlalu cepat
semua
Duka-lara yang
aku rasa di persinggahan tempatku
Rindu menggebu
buat raga membeku
Andai Tuhan
masih mewaktu
Untuk kita
bertemu saling menjamu
Agar terlihat
pencapaianku tiada jemu
Serupa bangga
melukis jiwamu
Wahai pemilik
mahar teruntuk bunda
Jarak memisah
kita kini berada
Waktu yang
ditentui berderai isak melanda
Tetapi jiwamu
tetap tersimpan dalam dada
Ayah yang
kucinta dengan teramat cinta
Tuhan jua
mencintamu sangat bertata
Kini, aku
melanjut asamu yang mulai terajut
Walau dibubuhi
rasa yang carut marut
Ayah yang tabah
menjamahku dengan ilmu nan berkah,
Kini, esok dan
selamanya;
Tiada lagi
cintamu di dunia
Tapi keyakinan
menggerayangi aku serta bunda
Cintamu tetap
tercurah dari surga
SAJAK UNTUK AYAH
Kala surya sapa
pagi menempa
Terlelap aku
sembari memintal khayal
Dalam lamunan
penuh hampa
Bangunkan
segenap sesal membinal
Cengkram tekad
membulat teramat sangat
Tangan Kuasa
menggenggam erat semangat tersengat
Pada jiwa
merindu indah bersahaja
Dalam insan yang
tetap terpuja
Kelak, bangga
akan senyumi insan
Yang semula
cemooh tergopoh
Berkat kasih
sayang Tuhan,
Aku dan hasil
terbaik adalah jodoh
Perlahan namun
pasti
Dengan konsisten
yang kompeten
Sebuah proses
adalah hasil ternanti
Dalam gapai
bercapai melambai-lambai
Kini,
terjerembab aku dalam kubang berkabung
Esok, temui aku
di tempatmu bersemayam
Karena lusa dan
entah kapan masih akan berlantun,
Doa dalam
mendung
Semoga engkau
damai bersama Pemilik Surga
UNTUK AYAH DI
SURGA
Tuhan…
Kini, Engkau
adalah teman baru di Surga
Temani dia
seketika aku telah lega
Bersama kuasaMu
tiada bisa tertebak
Aku jua kan
merasa temui Izrail berteriak
Tangis membara
takan bisa semula
Hanya ikhlas
menabah yang harus bermula
Agar dirinya
damai bersamaMu pula
Hingga Engkau
satukan aku dengannya
Tuhan…
Andai ini adalah
segala yang berakhir
Tentu menentu
aku enggan berfikir
Bahwa Engkau
penguji yang mahir
Mahir dalam
karunia seketika ujiMu mengakhir
Andai ini adalah
awal
Biar dari surga
dirinya mengawal
Mengawal aku
dalam asa yang terpintal
Agar senyum
tercipta walau jarak Engkau tanggal
Dan semua yang
terlaku untuknya bukan hal semisal
Tapi, demi cinta
yang takan habis, teriris mengikis
RINDU AYAH
Saat rindu
adalah nestapa
Tiada yang
temani dalam hampa
Namun rindu
tetap menggebu entah mengapa
Suatu nanti
rindu berlepas bahagia menerpa
Biar aku
mengemas rindu pada doa
Doa yang
menjulang tembus dalam singgasanaNya
Teruntuk seorang
yang aku cinta
Doa adalah rindu
yang aku rasa
Bukan suatu
halang membentang
Jika rindu masih
saja meradang
Sebab aku akan
buktikan aku yang menang
Menang dalam asa
yang engkau pinang
Kepada pria yang
telah tiada
Yang kini
bahagia di surga
Perlu engkau
tahu segala yang ada
Semua anganmu
telah mendarah daging dalam jiwa
Rindu yang indah
bersama doa
Adalah kedamaian
bagimu disana
Bahagia jua
untukku membuncah
Salam rindu
seorang anak untukmu Ayah
Untuk seorang anak yang Ayahnya telah tenang dalam Tuhan di singgasanaNya :)