Dari balik jendela berkayu hitam yang sedikit keropos
aku dapat melihat ragam peristiwa
kehidupan terus berjalan
masing-masing punya keperluan
tak saling ganggu
demi kebaikan bersama
Dihadapanku
ada kalimalang yang menawarkan ketenangan
ia berjasa
mengantarkan ribuan sampah industri entah kemana
mungkin saat terlihat gundukan
itulah tujuannya
Kalimalang tak pernah marah
ia juga tidak suka memaki
tulus memberi jasa
sekalipun berkali-kali ia dilempari sampah
membalas keburukan dengan kebaikan
barangkali itu kunci kesabarannya
Sementara di belakangku
di ruang kebudayaan kampus
kawanan burung gereja mengicau
entah kawanan atau mereka sudah terikat sebagai keluarga
kicaunya menghibur
Barangkali mereka sedang kelaparan
menunggu ayah pulang
dengan sejumlah makanan bergizi
agar kicau tak henti
Atau mungkin saja mereka tengah riang
menertawai politik negeri ini
yang suaranya mirip dengan mereka
berkicau tanpa henti
hingga membelah ketenteraman
Burung-burung itu tertawa
melihat kicau politisi
sebab kicaunya tak seindah mereka
yang memberi kabar bahagia kepada manusia bahwa pagi sudah tiba
politisi, kabar apa?
kabar terjerat KPK
atau masuk ke dalam ruang lendir?
Sekitar 10 meter dari tempatku
sekelompok kuli bangunan sedang beribadah khusyu
mereka menghamba pada kepasrahan hidup
berserah pada pemilik kematian
ibadahnya disemogakan atas dua hal
untuk istri dan anak
dan agar mendapat ridho dari yang Maha Akbar
Pikirku,
apakah mereka sadar dengan apa yang dikerjakan?
mungkin mereka nurut apa kata bos atau mandor
"proyek penambahan kelas untuk mahasiswa, dengan target selesai pada pertengahan 2017," begitu kata bos mereka, mungkin.
Kalau ada kesempatan
aku akan bertemu dengan mereka
menyalaminya
bahkan jika memungkinkan
akan kukecup punggung tangannya yang kotor oleh adukan semen itu
Sebab ia berjasa
sungguh berjasa
sangat berjasa
menyediakan kelas untuk pemangku negeri di kemudian hari
mengerjakan ruang belajar bagi politisi masa depan
dan dia benar-benar berjasa
karena bisa jadi, ruang kelas yang sedang dikerjakan itu
akan diisi oleh koruptor andal yang lagi-lagi tercecer lendir
Laboratorium Teater Korek Unisma Bekasi, 28 Januari 2017
Aru Elgete
0 komentar: