Silaturrahim Iklab Jabodetabek di Jatirahayu, Pondokgede, Bekasi, Minggu (26/2/2017). |
Ikatan Keluarga Alumni Buntet (Iklab) Pesantren Cirebon wilayah Jabodetabek memiliki agenda rutin. Yakni, mengadakan silaturrahim sekaligus pengajian dua bulanan. Kali ini, salah seorang anggota Iklab, Ismail, menjadi tuan rumah. Sekitar 30 orang, hadir.
Semua bersuka-cita. Menyambut salam dan saling lempar senyum kerinduan. Tertawa, berbahagia, serta berbagi cerita keindahan masalalu. Hal itu seperti menjadi bumbu sedap pertemuan para alumni yang mengikat dirinya sebagai keluarga.
Lepas Salat Zuhur, makan siang bersama. Lauk-pauk dan sayur-mayur dibicarakan jauh-jauh hari. Masing-masing membawa, sesuai kemampuannya. Gotong-royong. Jengkol, gulai kambing, makanan alakadarnya nan sederhana, terasa nikmat karena terbalut rona kebahagiaan.
Tahlil dan doa bersama dilakukan, membuka agenda kegiatan siang itu. Dipimpin oleh KH Mashuri Mukhtar, alumni Buntet Pesantren Cirebon tahun 1977 yang juga pengasuh Yayasan Nur Attaqwa, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Selanjutnya, acara dibuka. Ketua Umum PP Iklab, KH Masrur Ainun Najih diberi kesempatan menyampaikan sambutan. Dia membahas program tahunan organisasi, yakni Beasiswa Santri Berprestasi. Diberikan kepada santri yang memiliki prestasi di bidangnya masing-masing.
Sebab menurut perkiraan alumni Al-Hikmah K-1 Buntet Pesantren Cirebon itu, sekitar 70-80% lulusan Buntet, hanya fokus di lingkaran keagamaan. Menjadi mubaligh atau penceramah. Padahal, problematika umat saat ini, tidak hanya berkutat di persoalan keagamaan saja.
Bersyukur, saat ini di Buntet sudah ada SMK NU Mekanika, Akademi Keperawatan (Akper), dan sekolah-sekolah lain di bawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Buntet Pesantren Cirebon (YLPI-BPC) terdapat jurusan yang tidak hanya mengarah pada keagamaan saja.
Pelatihan jurnalistik dan kepenulisan, serta radio komunitas disediakan bagi santri yang memiliki potensi di bidang itu. Perpustakaan pun dihadirkan demi menambah luas cakrawala pengetahuan dan pemikiran para santri.
Harapannya, saat sudah lulus nanti. Santri Buntet dapat mengambil posisi strategis dalam percaturan global. Menjadi dokter, perawat, jurnalis, penyiar radio, mekanik, dan hal-hal keduniaan lain. Namun dengan begitu, tidak akan menghilangkan jiwa kesantriannya sedikit pun.
Bagi para alumni Buntet Pesantren Cirebon yang ingin berkontribusi dalam program Beasiswa Santri Berprestasi, silakan menghubungi H Deden Abdurrahman, sahabat Ulun Ni'ma, dan Bunda Yayos; selaku ketua panitia, Bendahara, dan sekretaris kegiatan tersebut.
Program Beasiswa Santri Berprestasi akan dilangsungkan pada saat Haul Buntet Pesantren Cirebon, 15 April 2017. Untuk pembahasan lebih lanjut, silakan menghadiri pertemuan berikutnya di kediaman salah seorang alumni, sahabat Agustian, di Depok pada 9 April mendatang.
KH Masrur Ainun Najih juga mengatakan, saat ini Iklab punya rekening khusus. Juga telah diaktanotariskan. Selain untuk menumbuhkan kepercayaan, langkah tersebut juga bertujuan agar Iklab mampu bekerjasama dengan instansi pemerintahan dalam hal pendanaan.
Maka, kepada seluruh alumni Buntet Pesantren Cirebon dari Sumatera hingga Papua, yang ingin berkontribusi berupa dana untuk Beasiswa Santri Berprestasi, silakan mentransfer ke Bank MANDIRI, KCP JKT TMII, a/n Yayasan Keluarga Alumni Buntet Pesantren; 129.00.1104757-4.
Tabik,
Aru Elgete
Bekasi Timur, 27 Februari 2017
Tahlil dan doa bersama dilakukan, membuka agenda kegiatan siang itu. Dipimpin oleh KH Mashuri Mukhtar, alumni Buntet Pesantren Cirebon tahun 1977 yang juga pengasuh Yayasan Nur Attaqwa, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Selanjutnya, acara dibuka. Ketua Umum PP Iklab, KH Masrur Ainun Najih diberi kesempatan menyampaikan sambutan. Dia membahas program tahunan organisasi, yakni Beasiswa Santri Berprestasi. Diberikan kepada santri yang memiliki prestasi di bidangnya masing-masing.
Sebab menurut perkiraan alumni Al-Hikmah K-1 Buntet Pesantren Cirebon itu, sekitar 70-80% lulusan Buntet, hanya fokus di lingkaran keagamaan. Menjadi mubaligh atau penceramah. Padahal, problematika umat saat ini, tidak hanya berkutat di persoalan keagamaan saja.
Bersyukur, saat ini di Buntet sudah ada SMK NU Mekanika, Akademi Keperawatan (Akper), dan sekolah-sekolah lain di bawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Buntet Pesantren Cirebon (YLPI-BPC) terdapat jurusan yang tidak hanya mengarah pada keagamaan saja.
Pelatihan jurnalistik dan kepenulisan, serta radio komunitas disediakan bagi santri yang memiliki potensi di bidang itu. Perpustakaan pun dihadirkan demi menambah luas cakrawala pengetahuan dan pemikiran para santri.
Harapannya, saat sudah lulus nanti. Santri Buntet dapat mengambil posisi strategis dalam percaturan global. Menjadi dokter, perawat, jurnalis, penyiar radio, mekanik, dan hal-hal keduniaan lain. Namun dengan begitu, tidak akan menghilangkan jiwa kesantriannya sedikit pun.
Bagi para alumni Buntet Pesantren Cirebon yang ingin berkontribusi dalam program Beasiswa Santri Berprestasi, silakan menghubungi H Deden Abdurrahman, sahabat Ulun Ni'ma, dan Bunda Yayos; selaku ketua panitia, Bendahara, dan sekretaris kegiatan tersebut.
Program Beasiswa Santri Berprestasi akan dilangsungkan pada saat Haul Buntet Pesantren Cirebon, 15 April 2017. Untuk pembahasan lebih lanjut, silakan menghadiri pertemuan berikutnya di kediaman salah seorang alumni, sahabat Agustian, di Depok pada 9 April mendatang.
KH Masrur Ainun Najih juga mengatakan, saat ini Iklab punya rekening khusus. Juga telah diaktanotariskan. Selain untuk menumbuhkan kepercayaan, langkah tersebut juga bertujuan agar Iklab mampu bekerjasama dengan instansi pemerintahan dalam hal pendanaan.
Maka, kepada seluruh alumni Buntet Pesantren Cirebon dari Sumatera hingga Papua, yang ingin berkontribusi berupa dana untuk Beasiswa Santri Berprestasi, silakan mentransfer ke Bank MANDIRI, KCP JKT TMII, a/n Yayasan Keluarga Alumni Buntet Pesantren; 129.00.1104757-4.
Tabik,
Aru Elgete
Bekasi Timur, 27 Februari 2017
0 komentar: