Bung
Tiada lagi kau di dunia
jasadmu pula sudah tertanam tanah
Tapi Bung
jasamu tetap menggelora
untuk Indonesia yang raya
Semasa kau masih ada
anganmu sudah tak lagi sekadar ingin
mewujud dalam kemerdekaan
harapmu seluruh rakyat merasakan
Andai kini kau bangkit
hatimu pasti teriris sakit
melihat bangsamu yang morat-marit
tertutup kuasa saling melilit
Bung
Masih banyak yang belum merdeka
merdeka dari diri sendiri
merdeka dari kebodohan
merdeka dari apa pun yang membelenggu
hingga bangsamu ini
sepertinya pantas dikatakan dungu
Sembilan puluh tiga tahun setelah kau lahir
aku terlahir di sini
di tanah yang kau bela dengan bertaruh darah
bahkan nyawa kau rela
demi Indonesia yang mulia
Entah sengaja atau tidak
tepat di hari ini
dua puluh tiga tahun yang lalu
ibuku berbahagia
lahirkan putra
tepat di hari lahirmu
Bung
Ibuku banyak berkisah tentangmu
tentang seorang yang berjuang untuk manusia
agar terbebas dari penindasan
harus merdeka dari duka
dari luka
dan dari cengkraman celaka
Semoga kini kau tenang di sana
di pangkuan Kemerdekaan yang sesungguhnya
munajat doa pada setiap langkah
ku persembahkan untukmu
duhai pejuang yang tak kenal lelah
Tak perlu kau bersedih, Bung
biar aku tetap melanjut
segala asa yang belum kau rajut
agar bangsaku tak disebut pengecut
aku tak takut
keberanianku tak pernah mengerucut
bahkan aku rela menjemput maut
untuk negeriku yang harapku penuh salut
Bekasi, 6 Juni 2017
Aru Elgete
0 komentar: