Alit Jamaludin |
Kang
Alit, demikian kini ia akrab disapa. Lengkapnya, Alit Jamaludin. Saya mengenal baik
sosok yang sangat bersahaja ini. Pembawaannya yang santun dan humoris,
membuat siapa pun yang berada di dekatnya merasa bahagia.
Sehari-hari, sikap dan perilaku santri kerap dibawa. Ramah, patuh terhadap titah kiai, takzim kepada orang-orang yang lebih tua, serta haus akan ilmu pengetahuan. Hal yang paling terakhir disebutkan itulah, membuat pria asli Garut ini memiliki banyak pengalaman penting sepanjang hidupnya, hingga kini.
Ia
lahir dari keluarga yang sederhana, tapi penuh cinta, dari pasangan HM Amar Rahmat
dan Hj Idah Syarifah. Di Garut, Kang Alit pertama kali melihat dunia. Tepatnya
pada 10 Oktober 1980.
Namun tujuh tahun setelah dilahirkan, ia hijrah bersama
orang tuanya ke Bekasi. Walhasil di Bumi Patriot-lah, ia banyak menorehkan
berbagai tinta sejarah yang membanggakan.
Alit
kecil mulai bersekolah formal di Sekolah Dasar (SD) Tirta Jaya 1, Bekasi. Lulus
pada 17 Maret 1992. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di SMP Tunas Harapan
Bekasi dan dinyatakan lulus pada 1995. Setelah itu, ia kembali ke Garut.
Melanjutkan pendidikan ke Pesantren Al-Musaddadiyah.
Di
pondok, ke-NU-annya digodok. Alit ikut serta dalam Masa Kesetiaan Anggota
(Makesta) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Setahun di sana, dan setelah
mengikuti jenjang kaderisasi di tubuh organisasi IPNU, dan umumnya NU, ia didaulat
sebagai Ketua Pimpinan Komisariat IPNU Al-Musaddadiyah masa khidmat 1997-1998.
Usai
menuntaskan kehidupannya di pesantren, Alit kembali ke Bekasi. Ia melanjutkan pendidikan
Diploma 3 (D3) di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Bina Sarana
Informatika (BSI). Di saat suasana dan atmosfer negeri sedang memanas karena reformasi,
ia memberanikan diri untuk menjadi Ketua Senat Mahasiswa.
Alit
remaja pun, ikut pergi juga ke Senayan. Menuntut Presiden Soeharto untuk turun
dari jabatan tertinggi negara yang sudah bertahta selama 32 tahun. Idealisme
Alit sebagai remaja kian terasah. Penggalian pengetahuan tak cukup jika tidak
diteruskan.
Ia
akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke jenjang sarjana (Strata 1) di
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mulia Pratama pada 1999-2000. Lagi-lagi, karena
jiwa yang aktivis nan idealis, ia terpilih menjadi Ketua Pengurus Komisariat
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Di periode yang sama, ia merangkap
jabatan sebagai Ketua Bidang I BEM STIE Mulia Pratama.
Usai
menghabiskan masa baktinya di PK PMII dan BEM STIE Mulia Pratama, Kang Alit kian
melebarkan sayap. Ia dipercaya untuk mengampu jabatan yang lebih tinggi dan
luas jangkauannya. Pada 2000-2001, masih dalam suasana reformasi, ia menjabat
sebagai Ketua Umum PMII Kabupaten Bekasi.
Keaktifan
dan khidmatnya di PMII rupanya tidak main-main. Ia dilirik oleh Pengurus Besar
(PB) PMII untuk ikut serta dalam kepengurusan. Ia ditempatkan sebagai anggota
di salah satu departemen pada periode 2003-2005. Di periode berikutnya, yakni
2005-2008, Alit yang masih berstatus sebagai mahasiswa itu diamanahi sebagai
Ketua Lembaga Advokasi PB PMII.
Organisasi,
baginya, adalah sebuah pijakan awal untuk mencapai satu titik tuju dalam meraih
angan dan cita-cita. Sembari mengurus PMII di tingkat pusat, ia memegang jabatan
pula sebagai Wakil Sekretaris di Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional
Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bekasi.
Alit
beranjak dewasa.
Ia
menamatkan perkuliahannya pada 2006, saat masih menjabat sebagai pengurus di PB
PMII dan DPD KNPI Kota Bekasi. Pada 2008, di usia 28 tahun, ia menikahi gadis
bernama Shelly. Perempuan asal Boyolali kelahiran 15 Januari 1982 ini, yang
akhirnya menjadi saksi serta pendukung setia Kang Alit dalam berkarir.
Tepat
sembilan bulan ia menikah, pada 30 September 2008, pasangan Alit-Shelly
dikaruniai seorang putri. Inilah yang menjadi semangat baru Kang Alit. Malaikat
kecil itu diberi nama Azalea Titania Fitrian. Tiga tahun berselang, Azalea memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Azka Javas Abyan, lahir pada 21 Juni 2012.
Sejak berkeluarga, Kang Alit berdomisili di Jalan Arjuna Raya, Blok F43, No 15 RT011/013, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.
Bersambung...