Sumber gambar: dakwatuna.com |
Presiden RI ke-3 Burhanudin Jusuf Habibie merupakan sosok kepala negara yang paling romantis, menurut saya. Sampai-sampai kisahnya bersama sang istri, difilmkan di layar lebar. Cukup menyentuh sekali.
Karena itu, seringkali ia mengungkapkan soal sosok perempuan yang selalu berada di balik kesuksesannya. Hasri Ainun, itulah istrinya. Ia mengungkapkan betapa sang istri merupakan sebuah kekuatan dalam masa-masa sulit.
"Saya menerima penghargaan ini atas nama keluarga dan anak-anak, menantu, dan cucu, khususnya kepada istri saya tercinta, dokter Hasri Ainun Habibie yang telah mendampingi dengan kesetiaan yang tulus serta dengan pengorbanan yang ikhlas sehingga saya dapat menjadi hamba Allah seperti sekarang ini," katanya dengan penuh romantisme cinta saat Pidato Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Filsafat dan Teknologi Universitas Indonesia, dikutip dari Republika Online.
Ia menambahkan, "Di balik sukses seorang tokoh, tersembunyi peran dua wanita yang amat menentukan, yaitu ibu dan istri."
Kisah di atas memberikan pelajaran bahwa di balik setiap kesuksesan suami, selalu ada peran seorang istri. Penyebabnya, Allah SWT telah menganugerahkan kesabaran kepada perempuan (istri) untuk merawat keluarganya tanpa berkeluh kesah.
Perempuan juga dihiasi dengan perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai anak-anaknya. Maka, makhluk yang diciptakan dari tulang rusuk lelaki ini juga kerap menjadi sumber inspirasi bagi suaminya.
Ketika masa kenabian, profil Khadijah binti Khuwailid bin As’ad bin Abd Al-Uzza’, istri baginda Nabi Muhammad SAW, tak bisa dilupakan.
Sayyidatina Khadijah turut berperan dalam kesuksesan dakwah Nabi. Tak hanya itu, seluruh hidupnya diberikan untuk mendukung dan membela dakwah Rasulullah SAW bersama para sahabatnya.
Tentang istri pertamanya ini, Rasulullah SAW bersabda, "Allah tidak menggantikan untukku perempuan yang lebih baik darinya. Ia beriman kepadaku saat orang lain ingkar kepadaku, ia mempercayaiku saat orang lain mendustakanku, ia menolongku dengan hartanya saat orang lain tidak ada yang menolongku, dan Allah telah mengaruniakan kepadaku putra (dari hasil perkawinan dengannya) sedang perempuan-perempuan lain tidak.”
Keistimewaan Khadijah pun diakui Allah SWT. Abu Hurairah RA menyatakan bahwa Jibril datang kepada Nabi SAW seraya berkata, “Wahai Rasulullah, Khadijah sedang berjalan ke mari. Ia membawa wadah berisi kuah, makanan atau minuman. Jika dia sampai kepadamu maka katakanlah bahwa Tuhan dan aku menyampaikan salam kepadanya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepadanya bahwa ia mendapat sebuah rumah di dalam surga.”
Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling mendukung dalam kebaikan, bekerja sama, dan tolong menolong. (QS at-Taubah ayat 71). Dan, menjadikan sepasang suami-istri seperti pakaian yang saling melengkapi dan menutupi kekurangan di antarkeduanya.
Seperti yang difirmankan Allah SWT. “....Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka...” (QS al-Baqarah ayat 187).
Semoga Indonesia senantiasa dipimpin oleh seorang yang memiliki cinta kepada dirinya sendiri, kepada istrinya, kepada anak, menantu dan cucu-cucunya, kepada lingkungan sekitar, serta tentu kepada masyarakat Indonesia pada umumnya.