Oleh: Silvi Insani Zein
Redup redup mata memandang
melihat sosok yang sebenarnya tak pernah kupandang
Inginku bertanya, siapakah dirinya?
Tuhan..
Makhluk ciptaanmu amatlah menawan
sampai tiada kata bosan
kabut pagi pun bukan halangan
Diam diam, sering kali kucuri pandang
menatapnya dengan tenang
Senyum sapa menyapa
tak ada lagi sebuah kata
terdiam, tanpa bicara menyambutnya
Sampai pada saatnya, uluran jemari-Mu mengait erat tanganku
dalam hati kubicara, "Ah, Ya Tuhan, ini mimpi atau tidak sebenarnya?"
seketika tak sengaja mengukir senyumku
sampai pipiku merona
Kalau saja seperti itu, inginku terus-menerus rasanya
lebih baik, kumemilih jatuh saja
agar kembali kurasakan hangat tangannya
Akhir pertemuan memanglah sulit
perasaan menahan sakit
Karena belum tentu ku bisa kembali merasa sweet
Dari sekian banyak harapan
hanya satu yang ingin kembali terulang, yaitu sebuah pertemuan
dengan suasana yang kembali menenangkan
0 komentar: